Selasa, 12 Juni 2012

Warna Buah Ada Pengaruhnya Gak ya???

Ghiboo.com - Warna pada buah ternyata bukan hanya membuatnya terlihat cantik. Lebih dari itu, warna buah merupakan informasi kandungan nutrisinya.

Tentu saja, setiap warna dalam buah-buahan diperkaya dengan vitamin, mineral, antioksidan dan senyawa penting lainnya yang memberikan efek menguntungkan bagi tubuh.

Jadi, dengan memakan buah berwarna-warni ini Anda bisa mendapatkan keuntungan dari berbagai nutrisi. Nah, biar tak salah pilih, Netdoctor (11/6) memberitahu buah apa aja yang wajib Anda santap.
Merah, Tomat

Meskipun sering dianggap sebagai sayuran, tetapi sebenarnya tomat merupakan buah. Tomat merupakan sumber yang baik dari lycopene (zat pigmen pemberi warna merah) yang dapat membantu melindungi tubuh dari bahaya beberapa jenis kanker, seperti kanker paru-paru, payudara dan prostat.

Lycope sudah terbukti memberikan perlindungan terhadap kanker prostat pada pria. Sejumlah penelitian menemukan bahwa asupan buah tomat dan produk tomat yang tinggi (seperti saus pasta) dikaitkan dengan rendahnya risiko kanker prostat.
Biru, Blueberry

Blueberry kaya akan karotenoid dan anthocyanin, yang bertindak sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan. Antioksidan ini dapat membantu mengurangi risiko kanker, stroke dan penyakit jantung. Anthocyanin dalam bluberi juga berbekerja sebagai anti-alergi, anti-inflamsi, anti-mikroba dan anti-kanker.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi blueberry secara rutin bisa meningkatkan fungsi daya ingat, melindungi infeksi saluran kemih, serta beberapa gangguan mata, seperti degenerasi makula, katarak dan infeksi mata.
Ungu, Anggur

Anggur kaya resveratrol, sebuah antioksidan kuat yang membantu membersihkan pembuluh darah, mengurangi stroke dan risiko penyakit jantung dengan mengubah mekanisme molekuler dalam pembuluh darah.

Resveratrol juga berperan memberikan perlindungan terhadap kanker usus besar dan prostat, serta saraf dan penyakit Alzheimer.

Uniknya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa resveratrol dapat mengurangi produksi sel lemak dan meningkatkan penyerapan gula dari darah.
Kuning, Lemon

Lemon merupakan sumber yang kaya vitamin C yang merupakan antioksidan yang paling kuat untuk melawan tanda-tanda penuaan dini pada kulit dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, vitamin C juga dianggap memiliki sifat antibakteri, sehingga dapat membantu menghilangkan infeksi tenggorokan.

Buah ini juga kaya akan limonoid, yang dapat membantu memerangi jenis kanker tertentu, seperti kanker payudara, paru-paru, kulit, usus dan perut, dengan menghilangkan racun kanker yang memproduksi zat.
BACA JUGA:

Rambut bersinar dengan krimbat avokad
Segudang manfaat baik pepaya
Jantung sehat berkat makan semangka
Stroberi bikin otak lebih sehat
Berbagai manfaat jambu biji

Sabtu, 09 Juni 2012

Darah Tinggi !

Pada pemeriksaan tekanan darah ada 2 angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

Klasifikasi

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor risiko dan sebaiknya diberikan perawatan.

Pengaturan tekanan darah

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
  • Jantung memompa lebih kuat
  • Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut.
  • Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah.(Kelainan ginjal)
Sebaliknya, jika:
  • Aktivitas memompa jantung berkurang
  • Arteri mengalami pelebaran
  • Banyak cairan keluar dari sirkulasi
Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.

Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).
Perubahan fungsi ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
  • Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.
  • Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
  • Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensin, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.
Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
Sistem saraf otonom
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan:
  • meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar)
  • meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak)
  • mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh
  • melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah.

Gejala

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
  • sakit kepala
  • kelelahan
  • mual
  • muntah
  • sesak napas
  • gelisah
  • pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Penyebab hipertensi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
  1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
  2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
  1. Penyakit Ginjal
    • Stenosis arteri renalis
    • Pielonefritis
    • Glomerulonefritis
    • Tumor-tumor ginjal
    • Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
    • Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
    • Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
  2. Kelainan Hormonal
  3. Obat-obatan
  4. Penyebab Lainnya
    • Koartasio aorta
    • Preeklamsi pada kehamilan
    • Porfiria intermiten akut
    • Keracunan timbal akut.

Hipertensi dalam kehamilan

Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie). Hipertensi dijuluki sebagai the silent killer karena biasanya tidak menunjukkan gejala dan hanya terdiagnosis melalui skrinning atau ketika penyakit tersebut bermanifestasi pada komplikasi gangguan tertentu. Hipertensi sangat signifikan berkontribusi terhadap angka kesakitan dan kematian ibu dan janin sehingga perlu dilakukan skrinning awal dan pemeriksaan lanjutan selama kehamilan.[1]

Obat tradisional yang dapat digunakan

  • Gamat/Teripang/Mentimun Laut
  • Teh Murbei
  • daun cincau hijau
  • seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr per hari, karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis)
  • bawang putih (tidak boleh lebih dari 3-7 siung sehari)
  • Rosela
  • daun misai kucing
  • minuman serai. teh serai yang kering atau serai basah(fresh) diminum 3 kali sehari. Dalam seminggu dapat nampak penurunan tekanan darah tinggi dengan menambahkan air rebusan daun mannga kweni
  • obat alami darah tinggi ekstrak teripang
  • Buah dan sayuran untuk menurunkan tekanan darah tinggi antara lain apel, belimbing, kesemek, asparagus, belimbing wuluh, buncis, kapri manis, mentimun, selada (lettuce), seledri, dan wortel.

Jumlah penderita hipertensi

Besarnya angka kejadian hipertensi di dunia menurut Sutomo (2009) yang dilaporkan dari data Join National Commite On Prevention Detection Evaluation, And Treatment On High Blood Pressure 7, penderita hipertensi di seluruh dunia mendekati angka 1 miliar, hal ini bisa dikatakan 1 dari 4 orang dewasa menderita tekanan darah tinggi. Sekitar 600 juta penderita tersebar di beberapa negara berkembang.Hasil penelitian dari MONICA (Multinational Monitoring Of Trends Determinants In Cardiovascular Diseases,) Angka kejadian di Indonesia berkisar 2-18% diberbagai daerah. jadi di Indonesia saat ini kira-kira terdapat 20 juta orang penderita hipertensi. Dilihat dari jumlah penderita hipertensi yang terjadi di Indonesia jumlah ini tersebar dibeberapa provinsi termasuk di provinsi Jabar. Tingkat prevalensi di Jabar mencapai 9,5 persen, sementara rata-rata Nasional 7,2 persen.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Darah_tinggi

Kamis, 07 Juni 2012

Dumora Agustini


Saya adalah Mahasiswa Program S2 Manajemen Pendidikan Universitas Riau (UNRI).
Dengan memiliki 5 orang anak laki-laki tidak mengurangi sedikitpun semangat saya untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Saya lahir di kota dumai, riau dengan keadaan ekonomi yang sangat minim. Kami semua ada 7 orang bersaudara, tiga perempuan daan empat laki-laki. Saya merasakan bahwa persaingan hidup tidak hanya sarat dengan nasib saja, tetapi usaha, ketekutan dan kerja keras membawa kita untuk tetap hidup dalam persaingan di dunia ini.

Dengan berbekal pendidikan SPG di kota Pematangsiantar Sumatra Utara, saya menjadi tenaga pengajar di sebuah TK di daerah kelahiran saya. Orang tua yang sama sekali tidak mampu memenuhi kebutuhan saya akan pendidikan membuat saya tidak putus asa melainkan semakin semangat untuk bisa mengejar pendidikan di jenjang yang lebih tinggi lagi. Hanya dengan penghasilan kesil sebagai guru saya berusaha keras mengkuliahkan adik kandung saya di Universitas jambi jurusan Pendidikan Biologi. Kini saya dan suami saya yang tercinta Bapak Pdt. G. Sinaga S.Th dan dukungan Tuhan Yesus Kristus, kami bisa mengkuliahkan dua anak kami dan menyekolahkan tiga anak kami.

Semuanya itu merupakan suatu mujizat nyata bagi saya mengingat orang tua saya hanya berdagang kecil-kecilan di depan rumah dan ibu mertua saya yang seorang janda tak berpenghasilan  kami bisa hidup layak dan lebih maju dari keadaan yang sebelumnya. Semua hanya karena Tuhan Yesus berkenan kepada kami.